5 Alasan Negera-negara Islam Tidak Kirim Pasukan Tempur Bantu Hamas Lawan Israel di Gaza

7 November 2023, 11:49 WIB
ILUSTRASI - Israel melakukan serangan udara ke Jalur Gaza setelah kelompok Hamas dari Palestina menembakkan roket. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

SUARA JAYAPURA - Mayoritas negara dunia tidak menghendaki tindakan agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, terutama negara-negara Islam. 

Pasalnya, serangan ini menyebabkan warga Gaza meninggal dunia, di mana mayoritas anak-anak dan perempuan. 

Tidak hanya itu, sejumlah bangunan juga turut jadi sasaran rudal Israel, bahkan rumah sakit. 

Baca Juga: AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir ke Timur Tengah, Benarkan Menteri Israel 'Bom Nuklir' Gaza?

Sejauh ini, negara-negara Islam hanya berjuang secara narasi berupa seruan gencatan senjata. Ada pula yang berupaya menekan Israel lewat politik. 

Meski begitu, beberapa kelompok militer dari beberapa negara-negara Arab turun ke medan tempur menyerang Israel. 

Publik pun dibuat penasaran mengapa negara-negara Islam tidak turun membantu Hamas melawan Israel?

1. Diplomasi

Memang negara-negara Islam lebih condong mendukung perjuangan rakyat Palestina. Namun dukungan itu melalui upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan. 

Ternyata, mereka berupaya mencapai solusi politik yang berkelanjutan melalui cara-cara negosiasi dengan pihak yang terlibat. 

Cara-cara itu berbanding terbalik dengan keinginan sebagian masyarakat dunia untuk memberikan intervensi militer.  

2. Aliansi Internasional

Tidak bisa dipungkiri beberapa negara Islam punya hubungan diplomatik dan aliansi strategis dengan negara-negara Barat. 

Dalam hubungan antar negara itu, bisa jadi negara-negara Barat menghendaki stabililtas di Timur Tengah. 

Jika intervesi militer benar-benar dilakukan, akan dapat memperburuk hubungan negara Islam dengan negara Barat. 

Baca Juga: Bak Kena Karma Instan, RS di Tel Aviv Dihujani Rudal yang Seharusnya Diarahkan ke Gaza

3. Ketidaksetujuan Internasional

Satu hal yang dikhawatirkan jika negara-negara Islam memberikan intervensi militer dalam konflik Israel-Hamas.

Dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi Internasional yang merugikan, termasuk sanksi ekonomi dan tekanan politik. 

4. Kompleksitas Konflik

Konflik antara Israel dan Palestina, khususnya dengan Hamas, merupakan konflik yang sangat kompleks.

Keduanya punya sejarah yang cukup panjang dan berbagai aspek politik, etnis, dan agama.

Mengerahkan pasukan militer dalam konflik tersebut akan dapat memperumit situasi dan berpotensi mengakibatkan konsekuensi yang sulit diprediksi. 

Baca Juga: Update Korban Palestina: 9.770 Orang, 4.800 Anak-anak dan 2.500 Perempuan

5. Prioritas Domestik

Tidak ada satupun negara-negara Islam tidak punya masalah internalnya sendiri dan itu memerlukan perhatian khusus. 

Seperti masalah pembangunan ekonomi, stabilitas politik, dan isu-isu keamanan internal.

Lebanon misalnya, tidak menjadikan konflik luar negeri sebagai prioritas utama. Sehingga tidak ingin terseret dalam perang Israel dan Hamas.***

 

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler