Keputusan Rusia Bikin Indonesia Ketar-ketir, Inflasi di Negara Lain Gila-gilaan

- 31 Juli 2023, 15:52 WIB
Indeks bisnis UMKM BRI kuartal II 2022 terpantau meningkat dan diharapkan mampu membuat ekonomi Indonesia membaik.
Indeks bisnis UMKM BRI kuartal II 2022 terpantau meningkat dan diharapkan mampu membuat ekonomi Indonesia membaik. /Dok. BRI

 

SUARA JAYAPURA - Indonesia kini sedang menghadapi ancaman global yang bisa memberikan tekanan terhadap laju inflasi di dalam negeri.

Ancaman global itu diungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, bahwa tantangan ini berasal dari keputusan Rusia yang mengakhiri perjanjian ekspor biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiavites.

Kondisi itu diperkirakan bakal mempengaruhi harga komoditas pangan global. Bahkan diprediksi mirip dengan situasi di tahun 2022.

Baca Juga: Dibawah Kepemimpinan Seorang Anthonius Ayorbaba, Kemenkumham Papua Raih Beragam Prestasi

“Rusia tidak mau memperbaharui perjanjian untuk membolehkan lalu lintas gandum, termasuk sunflower. Ini berarti pada paruh kedua tahun ini kita akan sangat dipengaruhi ketidakpastian dari komoditas. Hampir mirip dengan situasi 2022,” ujarnya pasa Senin, 31 Juli 2023.

Laju Inflasi Gila-gilaan

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa inflasi yang meningkat tajam harus segera direspon dengan kebijakan pada level makro.

Saat ini, semua bank sentral negara maju dan berkembang menaikkan suku bunga secara signifikan.

Seperti contoh, India menaikkan suku bunga ke level 6,5 persen dari sebelumnya level 3 persen.

Baca Juga: 10 Jabatan Gubernur Berakhir September 2023, Mendagri Minta DPR Ajukan 3 Nama Calon Pj Gubernur

Halaman:

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x