Sudah Bayar Rp55 Miliar, Tunggakan Beasiswa Papua Sedikit Lagi Lunas

7 Februari 2024, 21:15 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Papua, Yohanes Walilo /Muhammad Rafiq/papua.go.id

SUARA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua telah membayar Rp55 miliar tunggakan beasiswa sswa unggul Papua (SUP) periode Juli-Desember 2023. 

Adapun total tunggakan beasiswa yang harus segera dilunasi senilai Rp116,8 miliar. 

Proses pelunasan tunggakan beasiswa telah dilakukan pekan kemarin hingga saat ini Selasa 6 Februari 2024. 

Baca Juga: Tunggakan Beasiswa Mahasiswa Papua di Luar Negeri Sudah Dibayar, 16 Orang Diwisuda Mei 2024

Plt. Asisten I Setda Papua, Yohanes Walilo nilai tersebut dibayarkan pada seluruh Perguruan Tinggi di dalam maupun luar negeri.

Pihaknya menargetkan pembayaran rampung pada Februari ini.

"Kita bayar semuanya untuk kampus di luar negeri maupun dalam negeri," katanya, dikutip dari laman resmi Pemprov Papua pada Rabu 7 Februari 2024. 

Adapun sumber dana penulasan tunggakan beasiswa juga berasal dari anggaran Pemerintah Provinsi Papua, kabupaten/kota dan provinsi DOB.

Baca Juga: Mahasiswa Papua Dipulangkan ke Indonesia, Pemerintah Jelaskan Duduk Perkaranya

Dengan rincian, ungkap Walilo, Papua Pegunungan Rp10 miliar, Papua Selatan Rp5 milar, Papua Tengah Rp25 miliar.

"Sisanya kabupaten/kota di Induk dan Provinsi Papua," ungkapnya. 

Ia berharap semua pihak bersabar sebab proses pembayaran atau pengiriman uang antar negara, harus melewati rangkaian pemeriksaan, sehingga membutuhkan waktu.

"Prosesnya itu kita setor lewat Bank Mandiri Jayapura, lalu mereka kirim ke Bank Mandiri Pusat dulu. Kemudian dari pusat kirim ke bank central di negara yang bersangkutan, baru dikirim ke bank kecil di daerah," ucapnya. 

Baca Juga: Tak Ingin Ada Benturan di Pemilu 2024, Pj Wali Kota Kota Jayapura: Hari Spesial

"Kemudian ada pemeriksaannya asal uang dari mana, uang apa, siapa yang mengirim dan lainnya. Memang terkesan lama, dan untuk pembayaran tunggakan kampus luar negeri butuh waktu sekitar tiga sampai empat hari," jelasnya.

Sementara menyoal tujuh mahasiswa yang dipulangkan dari kota studi di luar negeri, Walilo menambahkan hal demikian bukan karena di deportasi.

Dilain pihak, ketujuh mahasiswa itu tidak masuk dalam program Beasiswa Unggul Papua. ***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler