KKB Papua Disebut Tak Akan Bertahan Lama Jika Pemerintah Serius Dua Hal Ini

- 30 Mei 2023, 20:17 WIB
Suasana usai KKB melakukan penembakan di Nduga
Suasana usai KKB melakukan penembakan di Nduga /Dok Humas Polda Papua /

SUARA JAYAPURA - Aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) di Papua terus jadi perhatian semua pihak. 

Tidak sedikit korban jiwa berjatuhan akibat ulah KKB, baik dari aparat TNI-Polri hingga masyarakat sipil. 

Mengenai aksi para KKB ini, sebenarnya tidak akan bertahan lama jika pemerintah serius terhadap dua hal. 

Baca Juga: 6 Daerah Zona Merah KKB Tersebar di Papua Pegunungan dan Papua Tengah

Sejauh ini, ada 6 daerah yang masuk dalam zona merah KKB atau KST yang tersebar di Papua Pegunungan dan Papua Tengah. 

Khusus du Papua Pegunungan, Penjabat (Pj) Gubernur Nikolaus Kondomo mengatakan ini sebenarnya persoalan sumber daya manusia yang belum mengerti dan mudah dipengaruhi pihak tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, perlunya pembangunan infrastruktur, khususnya jalan secepat mungkin serta peningkatan kesejahteraan di tanah Papua, khususnya Papua Pegunungan.

Baca Juga: Pj Gubernur Papua Pegunungan Yakin Senjata KKB Bukan Dipasok Pihak Asing

Besar harapan pemerintah pusat bisa memberikan program lebih khusus di tanah Papua terkait pembangunan di sana.

Hal itu disampaikan kepada awak media usai menghadiri Pengukuhan Enam Anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada Senin, 29 Mei 2023. 

“Kalau bisa ada program extraordinary. Misalnya pembangunan jalan, ini penting. Sampai sekarang kan jalan masih belum bisa terlewati, belum bisa berjalan dengan baik, jalan provinsi dengan provinsi, provinsi dengan kabupaten, itu kan sampai sekarang belum baik,” ujar dia.

Baca Juga: 5 Fakta Papua Pegunungan, Punya Kelebihan Satu-satunya di Indonesia

Nikolaus meyakini apabila masyarakat sudah menikmati pembangunan maka tidak akan ada kelompok yang mengganggu keamanan di Papua.

Para KKB juga disebut tidak akan bertahan jika pembangunan dan kesejahteraan terus diperbaiki.

“Di (Pulau) Jawa kampung dekat, masyarakat banyak, perumahan juga ada. Di sana (Papua) tidak ada. (Antara) kampung satu dengan kampung satu, tidak ada orang. Di pertengahan pun tidak ada orang. Jalan buntu semua, mereka harus memikul (barang), harus jalan kaki, ini penyebabnya di situ. Kami harap pemerintah pusat membangun Papua dengan program extraordinary,” ujar dia, dikutip suarajayapura.com dari Antara pada Selasa, 30 Mei 2023.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x