Inflasi Papua Urutan Keenam Tertinggi, Pemerintah Daerah Beberkan Langkah Antisipatif

- 4 Oktober 2022, 20:36 WIB
Asisten II Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad bersama (kiri) bersama Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya (kanan) saat diwawancarai awak media pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Asisten II Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad bersama (kiri) bersama Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya (kanan) saat diwawancarai awak media pada Selasa, 4 Oktober 2022. /Muhammad Rafiq/SuaraJayapura

SUARA JAYAPURA - Laju inflasi di Provinsi Papua terpantau cukup tinggi.

Bahkan kini berada di urutan keenam tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad memandang harus ada langkah antisipatif. 

Baca Juga: TEGAS! Dua Orang Divonis Seumur Hidup, PSSI Jatuhkan Sanksi Kedua Arema FC: Kesalahan dari...

Baca Juga: PSI Papua Siap Menangkan Ganjar, Karmin Lasuliha: Jemput Kemenangan Rakyat

Pernyataan itu disampaikan usai rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua pada Selasa, 4 Oktober 2022.

“Langkah antisipatif agar memastikan bahwa inflasi di Papua harus dikendalikan," jelasnya kepada awak media. 

Terdapat tiga daerah yang dijadikan sebagai sasaran untuk mengukur inflasi di Papua, yakni Kota Jayapura, Merauke dan Mimika.

Baca Juga: Di Hadapan 530 Petugas Pendataan Regsosek, BPS Papua Tekankan Jangan Ada Kesalahan

Laju inflasi di tiga kota tersebut ternyata masih tinggi akibat kenaikan harga BBM, transportasi udara.

Bahkan 10 komoditas juga menyumbang tingginya inflasi di Papua akibat harga meningkat. 

Sebagai langkah antisipatif, kata Musa'ad dalam pertemuan tersebut telah disepakati empat hal utama.

Baca Juga: Keluar dari Rumah Sakit, Polisi Pastikan Lesti Kejora Jauh dari Rizky Billar

Baca Juga: Lagi Viral! Lirik Nyanyian Aremania Apa Kata Dunia Indonesia Tanpa Arema

Pertama, memastikan stok harus tersedia dan pasokan harus tetap terjamin.

Kedua, memastikan harga bisa dikendalikan dan tugas pemerintah untuk memastikan harga dikendalikan.

Ketiga, memastikan distribusi jangan sampai ada hambatan-hambatan dan tetap harga dikendalikan.

Keempat, memastikan komunikasi kepada masyarakat terjadi dengan baik. 

Baca Juga: Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan Diberi Target Waktu Kerja, Liga 1 Indonesia Bakal Ditunda Lagi

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya mengatakan perlu ada peningkatan kerjasama antara daerah.

Selain itu, perlu ada kerjasama dengan pihak dinas pertanian Papua sudah mengidentifikasi potensi peningkatan produktifitas pertanian.

"Selama ini bahan pangan di Papua banyak didatangkan dari luar Papua," jelasnya.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x