Saat ini, kata Neil, masyarakat Papua belum melihat secara utuh sektor andalan tersebut dan hanya cenderung pada sektor lain.
Seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau karyawan dengan penghasilan pasti.
Hal itu juga justru dialami para generasi muda Papua, sehingga jarang yang ingin menggeluti sektor tersebut.
Baca Juga: Penambang di Pegunungan Bintang Papua Tewas Dibunuh KKB, Begini Kronologinya
Karena itu, pihaknya mencoba merubah paradigma dengan mencoba inisiasi pembukaan lahan dengan target 83, 62 hektar, namun yang baru terealisasi 50 hektar.
"Saat ini sudah dilakukannya pengelolaan lahan dan rencana hari ini akan dilakukan penanaman benih jagung. Harapan kami, dengan adanya ini nanti mampu mengeliatkan sektor pertanian masyarakat kita," jelasnya.
Selain menyiapkan lahan, PMI juga mennggandeng pihak ketiga di bawah pendampingan Badan Intelijen Negara (BIN).
Keterlibatan itu untuk tetap mengawal para petani hingga pada penjualan hasil panen, termasuk akan membuat produk turunan jagung.
Neil mengatakan nantinya hasil dari program tersebut seluruhnya akan dinikmati oleh para petani sendiri.
Baca Juga: 5 Misteri Malam 1 Suro, Mitos atau Fakta? Ada Pesta Makhluk Halus