Sekian Banyak Figur di Pilgub Papua, Ini Alasan Mathius Fakhiri Melirik Benyamin Arisoy

18 Mei 2024, 05:46 WIB
Sekian Banyak Figur di Pilgub Papua, Tapi Mengapa Seorang Jenderal Melirik Benyamin Arisoy /Richard /Suara Jayapura.Com

SUARA JAYAPURA - Bursa pencalonan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada  27 November mendatang telah menjadi konsumsi publik.

Perbincangan ini mulai ramai usai bermunculan beberapa figur di Papua yang menyatakan diri sebagai bakal calon Gubernur juga bakal calon wakil Gubernur di Pilgub Papua 2024. 

Terlihat dari para figur tersebut ada dari kalangan birokrat, politisi, hingga para jenderal.

Baca Juga: Mahir Dibidang Keuangan, Birokrat, Legislator, ini Biografi Benyamin Arisoy Calon Wakil Gubernur Papua 2024

Salah satunya Irjen Pol Mathius D. Fakhiri maju sebagai calon Gubernur Papua. 

Jika kandidat lain belum punya pasangan, Mathius D Fakhiri sudah menggandeng sosok yang bakal jadi pasangannya. 

Ia melirik seorang Benyamin Arisoy, mantan kepala BPKAD Provinsi Papua, juga seorang legislator dengan jabatan sebagai Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dalam bursa Pilgub Papua.

Sosok Benyamin Arisoy bagi Irjen Pol.Mathius D Fakhiri adalah sosok yang sangat sederhana, serius dalam bekerja, rendah hati dan selalu bertanggungjawab akan tugas-tugas yang diberikan pimpinan.

Baca Juga: Ini Sosok Benyamin Arisoy, Mantan Kepala BPKAD Maju Bakal Calon Wakil Gubernur Papua

"Tentang Benyamin, selama ini saya hanya mendengar cerita dari banyak orang, khususnya yang bekerja di Pemerintahan Provinsi Papua. Apalagi sepupu saya adalah staf beliau di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Papua. Dari cerita mereka, Banyamin Arisoy adalah sosok orang yang tenang, serius dalam pekerjaan, supel kepada bawahan, bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan pimpinan, dan tugas itu dilakukan sampai tuntas," ungkapnya. 

Mathius D. Fakhiri mengaku, secara pribadi tidak terlalu dekat dengan Benyamin Arisoy. Namun saat bertemu langsung di pertemuan senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang digelar di Kota Jayapura tahun lalu, ternyata benar sosoknya yang tidak neko-neko dan tidak banyak bicara.

Bagi sang Jenderal, Benyamin Arisoy diketahui selama menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah meniti karir dari bawah, sehingga pengalaman itu membuat Benyamin menjadi lebih dewasa, apalagi dalam hal menata kelola keuangan.

"Saya lihat seorang Benyamin ini sangat hati-hati dan memang saya sangat senang dengan seorang yang punya tipikal seperti itu. Benyamin selalu bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pimpinan dan bisa mengayomi semua orang tanpa melihat asal usul," tutur Jenderal Fakhiri.

Baca Juga: Lince Hubi Anak Panti Asuhan Jumpa Irjen Pol Mathius Fakhiri, Kini Jadi Polwan

Selain memiliki sikap tegas, kata Mathius D Fakhiri, Benyamin Arisoy ternyata merupakan sosok pemimpin yang tidak pelit berbagi ilmu yang dimiliki kepada setiap staf.

"Jadi pak Beny ini adalah orang yang sangat teliti. Kalau mau dibilang, dalam bekerja tidak ada tawar menawar. Artinya kalau memang aturannya seperti itu, ya Benyamin tetap lakukan sesuai dengan peraturan dan aturan yang berlaku," katanya.

"Sosok seorang seperti Benyamin ini yang saya nilai mampu mengembangkan satu organisasi sesuai aturan yang ada. Bagi saya Benyamin sangat low profile, bijak, mampu membangun konektivitas kerja yang baik terhadap apapun yang dibebankan kepada Benyamin," sambung Fakhiri.

Dibalik sifatnya yang pendiam, Benyamin Arisoy ternyata adalah seorang pemimpin yang sangat komunikatif dan enak diajak bertukar pikiran. Artinya, Benyamin sangat bisa diandalkan saat dibutuhkan, apalagi Benyamin memiliki segudang pengalaman dibidang pemerintahan.

Baca Juga: Berawal dari AKABRI hingga Berpangkat Jenderal, Ini Biografi Mathius Fakhiri Calon Gubernur Papua

"Secara pribadi memang saya tidak terlalu dekat dengan Benyamin Arisoy, bahkan baru berkomunikasi dengan Benyamin akhir-akhir ini. Pernah sekali tapi itu sudah lama sekali. Intinya, Benyamin adalah orang yang tidak banyak bicara, kalaupun berbicara sesuai dengan apa yang akan disampaikan. Artinya Benyamin sangat layak menjadi pemimpin Papua yang akan diterima oleh rakyat," tegasnya.

Sekedar untuk diketahui, Benyamin Arisoy merupakan mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dimassa kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal.

Dalam kepemimpinannya, Benyamin mampu membawa Pemerintah Provinsi Papua keluar dari predikat disclaimer atas laporan keuangan dan masuk menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan kemudian setahun berikutnya mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf pengganti, yang mana akhirnya Provinsi Papua mendapat predikat WTP murni di 2016.

Atas capaian itu, Benyamin Arisoy sempat diminta oleh Gubernur Lukas Enembe untuk tidak maju dalam bursa pencalonan bakal calon Bupati Kepulauan Yapen, pada Pilkada serentak 15 Februari 2017.

Baca Juga: Diantar Tim Tari, Mathius Fakhiri-Benyamin Arisoi Kembalikan Formulir Pendaftaran ke Partai Nasdem Papua

"Saya tegaskan, sosok Benyamin Arisoy masih dibutuhkan untuk bekerja di Provinsi Papua, jadi apabila masih mencalonkan diri, diharapkan bisa ditangguhkan," tegas Enembe kala itu.

Benyamin Arisoy merupakan salah satu orang asli Papua yang dinilai berhasil, sebab selama mengabdi sebagai ASN di Pemerintah Provinsi Papua terkenal tekun dalam bekerja dan tidak banyak bicara, sehingga tidak salah jika Gubernur Lukas Enembe memintanya untuk tetap menjabat sebagai kepala BPKAD.

Dalam Pilkada serentak 2017, Benyamin Arisoy berpasangan dengan Nathan Bonay dan mendapat dukungan dari masyarakat Yapen untuk maju sebagai pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Yapen periode 2017-2022.***

Editor: Richard Mayor

Tags

Terkini

Terpopuler