Jadikan Masjid sebagai Center of Gravity Keumatan, Pangdam V Brawijaya Akan Temui Gubernur Jatim

- 19 Maret 2023, 18:52 WIB
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf saat menghadiri wisuda santriwan dan santriwati Pesantren Subuh di Masjid Al-Muhajirin, Kebraon, Surabaya pada Minggu, 19 Maret 2023.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf saat menghadiri wisuda santriwan dan santriwati Pesantren Subuh di Masjid Al-Muhajirin, Kebraon, Surabaya pada Minggu, 19 Maret 2023. /Muhammad Rafiq/Dok. Istimewa

 

SUARA JAYAPURA - Program Kebraon Mengaji dan Pesantren Subuh yang digelar Takmir Masjid Almuhajirin harus diapresiasi. 

Sebab, program tersebut telah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keumatan. 

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi program tersebut karena telah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keumatan. 

Baca Juga: PDIP Serius Usung Ganjar Capres? Hasto Tegaskan Soal Sosok yang Bakal Diusung di Pilpres 2024

Ia mengatakan akan menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tentang program yang digelar Takmir Masjid Al-Muhajirin itu. 

Hal itu disampaikan Mayjen TNI Farid Makruf saat memberikan motivasi pada wisuda santriwan dan santriwati Pesantren Subuh di Masjid Al-Muhajirin, Kebraon, Surabaya pada Minggu, 19 Maret 2023. 

Danrem 132 Tadulako 2020-2021 ini mengenang masa kecilnya yang lekat dengan Masjid.

Baca Juga: Jadwal Puasa Ramadan 2023 Telah Dirilis oleh PP Muhammadiyah, Download di Sini

Sebab dirinya tidak masuk Pesantren, maka mengaji dan belajar agama terpusat bahkan bermain di masjid, di kampung halamannya di Tanah Merah, Bangkalan, Madura.

Jadi, menurutnya, kalau ada anak-anak yang bermain di masjid biarkan saja. Hal itu akan mendekatkan mereka pada masjid dan menjadikannya sebagai pusat kegiatannya.



"Apa yang dilakukan Takmir Almuhajirin ini yang namanya memakmurkan masjid," jelasnya.

Baca Juga: Simulasi Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Kalah Telak 

Menurut Farid Makruf, memakmurkan masjid bukan membangun dengan mewah dan megah, tapi menjadikan masjid sebagai center of gravity keumatan.

"Pusat kegiatan sosial kemasyarakatan dan pendidikan. Masjid adalah sarana komunikasi sosial yang tepat," jelasnya.

Farif Makruf berjanji akan menyampaikan ini ke Gubernur Jatim agar program semacam ini bisa diintensifkan di masjid-masjid yang ada di Jatim.

Benteng Terakhir Melawan Radikalisme

Mantan Danrem 162/Wira Bhakti Mataram 2016-2018 ini menyebutkan bila anak-anak muda rajin ke masjid, ia akan terhindar dari radikalisme, pergaulan bebas dan narkoba.

Ia mengisahkan ketika dirinya ditempatkan di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Poso, Sulawesi Tengah di Mana masjid dijadikan pusat deradikalisasi.

Perlawanan terhadap radikalisasi yang juga dilakukan di masjid-masjid tertentu dengan cara masuk ke tempat-tempat itu melawan dengan literasi antiradikalisme.

"Jadi masjid adalah benteng terakhir melawan radikalisme, melawan pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba. Anak-anak yang sejak dini dekat dengan masjid pasti akan terhindar dari itu semua," tekan mantan Kepala Penerangan Kopassus ini.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Al-Muhajirin Drs. H. Qomari, mengapresiasi kehadiran Pangdam V Brawijaya yang telah berkenan menyapa para santri di Pesantren Subuh dan masyarakat Masjid Almuhajirin.

"Kami sangat berbahagia dan berbangga hati karena di tengah kesibukan Bapak Pangdam V/Brawijaya dan jajarannya, masih berkenan hadir untuk menyapa kami masyarakat Masjid Almuhajirin. Semoga sentiasa sehat dan diberkahi sehingga bisa terus menjadi pribadi bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara," hematnya.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x