Alasan Harga BBM Naik Padahal Minyak Dunia Turun, Cukup Rasional?

- 3 September 2022, 17:42 WIB
Mengapa Harga BBM Naik di Indonesia? Berapa Harga BBM di Negara Asia Tenggara Lainnya?
Mengapa Harga BBM Naik di Indonesia? Berapa Harga BBM di Negara Asia Tenggara Lainnya? /UNSPLASH/@visualbywahyu

SUARA JAYAPURA - Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Harga BBM terbaru efektif berlaku dimulai Sabtu, 3 September 2022 hari ini.

Kenaikan harga BBM diumumkan oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) melalui konferensi pers.

Baca Juga: Selamat! BSU 2022 Berhasil Ditransfer ke Rekening Pekerja Kategori Ini, Kamu Termasuk?

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, salah satunya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Kini, Pertalite yang sebelumnya berharga Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, Pertamax dari harga Rp12.500 menjadi Rp14.500, dan Solar dari harga Rp5.150 menjadi Rp6.800.

Keputusan itu diambil tentu bukan tanpa alasan yang rasional.

Meski harga BBM naik di tengah harga minyak dunia menurun beberapa waktu terakhir. 

Baca Juga: Terungkap Siapa Bharatu Prayogi, Ajudan Ferdy Sambo yang Sita Pisau Om Kuat, Bukan Orang Sembarangan!

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM karena belanja subsidi tetap meningkat di APBN Tahun 2022.

Pemerintah melakukan perhitungan dengan berbagai skenario perubahan harga minyak mentah Indonesia ("Indonesian Crude Price"/ICP) dan dampaknya terhadap besaran subsidi di APBN tahun berjalan.

Dengan asumsi ICP berada di bawah harga 90 dolar AS per barel ataupun mengambil asumsi rata-rata dalam satu tahun di rentang 97-99 dolar AS per barel.

Maka belanja subsidi energi tetap akan naik dari anggaran yang dialokasikan pemerintah sebesar Rp502,4 triliun.

Baca Juga: Ditemukan Petunjuk Awal Dugaan Kekerasan Seksual yang Dialami Putri Candrawathi, Pelakunya Om Kuat?

“Dengan perhitungan ini, maka angka kenaikan subsidi yang waktu itu sudah disampaikan di media dari Rp502 triliun tetap akan naik, tidak menjadi Rp698 triliun, namun Rp653 triliun, kami terus melakukan penghitungan,” ujarnya, dikutip suarajayapura.com dari Antara. 

Lanjut, Sri Mulyani memberikan gambaran jika harga ICP berada di 85 dolar AS per barel, maka subsidi akan tetap bertambah dari Rp502 triliun menjadi Rp640 triliun.

“Ini adalah kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung dari harga ICP,” ujarnya.

Untuk kedepannya, kata Sri Mulyani, pemerintah akan terus mencermati harga minyak dunia karena kondisi geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia yang masih sangat dinamis.

Baca Juga: Enggan Laporkan Kasusnya Sejak Awal, Putri Candrawathi: Lebih Baik Mati!

Sementara itu, Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM untuk bantuan sosial yang lebih tepat sasaran.

Karena itu, dengan adanya pengalihan subsidi BBM, maka akan terjadi penyesuaian harga BBM.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah