Cek Fakta: Bukan Bharada E yang Menembak Brigadir J, Tapi Sosok Jenderal Ini

- 24 Juli 2022, 20:19 WIB
Thumbnail video yang mengatakan Bharada E ungkap Irjen Ferdy Sambo sebagai pelaku penembakan Brigadir J
Thumbnail video yang mengatakan Bharada E ungkap Irjen Ferdy Sambo sebagai pelaku penembakan Brigadir J //Tangkapan layar YouTube Anjas Di Thailand

SUARA JAYAPURA - Misteri siapa pelaku penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J kini masih simpang siur.

Hingga kini pihak kepolisian masih terus berupaya mengungkapkan kasus tersebut. 

Banyak barang bukti telah disita dan sedang diperiksa. 

Baca Juga: Cek Fakta: Nama-nama Jenderal yang Jadi Tersangka Kasus Kematian Brigadir J

Sampai saat ini, Bhadara E masih diketahui yang menembak Brigadir J berdasarkan kronologi yang disampaikan di awal. 

Meski begitu, ditemukan sejumlah kejanggalan hingga membuat kasus ini harus tangani dengn serius. 

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan dua ponsel Bridagir J serta rekaman CCTV sedang diperiksa tim penyidik.

Baca Juga: 8 Fakta Pengungkapan Kasus Kematian Brigadir J, Jokowi Sampai Geram

Meski begitu, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak telah melaporkan ke polisi ada dugaan pembunuhan berencana.  

Dugaan itu muncul setelah terdapat luka-luka yang diduga bukan terkena peluru saat baku tembak dengan Bharada E. 

Ditengah upaya itu, muncul informasi yang mengklaim bahwa Bharada E memberikan keterangan kepada penyidik.

 

Baca Juga: Keberadaan Bharada E Mulai Diperdebatkan, Kemana Saat Kasus Penembakan Bergulir?

Informasi itu berupa video yang diunggah kanal YouTube Anjas Di Thailand berjudul "BARADA E : KADIV PROPAM FERDY SAMBO P3L4KU SEBENARNYA ?? Part 24"

Video yang diunggah pada Sabtu 23 Juli 2022 itu telah ditonton sebanyak 261,648 ribu kali, sebagaimana dilihat suarajayapura.com pada 24 Juli 2022. 

Dalam sampul video, terlihat foto sosok Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo dan Bharada E.

Baca Juga: 8 Aplikasi Edit Foto Secara Online Tanpa Harus Mendownload Aplikasinya

Adapu narasi dalam sampul video atau thumbnail itu yakni "Alat Bukti Menunjukkan Penembak Brogadir J adalah Sang jenderal??".

Dalam video itu, Anjas mengatakan ada beberapa pernyataan dari Susno Duadji yang menyebut kasus polisi tembak polisi ini menjadi sulit hingga harus menggunakan data-data ilmiah.

Dirinya menyebut bahwa tak munafik dan mengakui bahwa dugaannya ini banyak mengarah kepada Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca Juga: Polisi Periksa Orang Tua Brigadir J dan Keluarganya Soal Penembakan di Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo

"Seperti yang kita ketahui, bahwa Eks Kadiv Propam bukan orang yang sembarangan, sehingga tak semudah itu untuk membuktikan dugaan keterlibatan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J," jelasnya. 

Namun, setelah ditelusuri, klaim Bharada E terkait pelaku dalam kasus kematian Brigadir J adalah Ferdy Sambo merupakan berita bohong atau tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Diketahui Bharada E sudah memberikan keterangan kepada polisi, namun belum diungkapkan ke publik.

Baca Juga: BUKTI BARU Kuasa Hukum Punya Rekaman Brigadir J Sebelum Dibunuh: Ketakuhan Hebat, Tampak Sedang MenangisKarena itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo pun menyarankan masyarakat agar tak berspekulasi terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Diimbau agar menunggu penjelasan ahli yang menangani kasus kematian Brigadir J.

Imbauan itu juga ditujukan kepada pengacara Brigadir J, Kamaruddin Sumanjuntak.

Olehnya itu, berita bohong yang menyangkut nama Bharada E, Ferdy Sambo dan Brigadir J yang telah diunggah oleh kanal Anjas Di Thailand tersebut masuk ke dalam kategori jenis false context, di mana tak ada korelasi antara judul dan isi video.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir J Naik ke Penyidikan, Polri: Tim Khusus Bekerja Sangat Cepat

Sedangakn kanal YouTube tersebut juga bukanlah sumber berita yang layak dipercaya.

Masyarakat Indonesia dihimbau untuk lebih bijak dalam menerima informasi yang belum jelas sumber dan asalnya.

Lakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mempercayai sebuah kabar atau berita yang belum tantu benar adanya.

Baca Juga: TNI dan Polri Buru Kopda M, Suami dari Istri Tentara yang Jadi Korban Penembakan di Semarang

Carilah sumber kredibel untuk meneliti apakah kabar yang diterima sudah benar atau hanya sebuah berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar informasi yang dibagikan atau diberikan kepada orang lain tidak menjadi salah satu kabar simpang siur.***

Editor: Muhammad Rafiq

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x