Ganjar Jenguk Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali, Atikoh Tak Kuasa Tahan Tangis

- 2 Januari 2024, 09:17 WIB
Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atikoh Suprianti menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang, Boyolali pada Sabtu 30 Desember 2023 malam.
Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atikoh Suprianti menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang, Boyolali pada Sabtu 30 Desember 2023 malam. /



SUARA JAYAPURA - Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atikoh Suprianti, menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Sabtu 30 Desember 2023 malam.

Atikoh tak kuasa menahan kesedihan saat menjenguk korban, hingga menangis sesengkukan di luar kamar perawatan korban.

"Kami datang ke sini, menjenguk korban sebagai bentuk pertanggungjawaban karena mereka adalah pendukung kami," kata Ganjar, seusai menjenguk korban.

Baca Juga: Baru Tahu! Ini 6 Tips Memilih Hotel Terbaik di Jayapura untuk Liburan yang Memuaskan

Ganjar datang ditemani oleh Ning Atikoh sapaan akbaranya dan sejumlah tokoh pendukung pasangan Ganjar-Mahfud. Ganjar tampak sedih saat melihat kondisi dua korban yang masih harus menjalani rawat inap, karena mengalami luka yang cukup berat.

Kedua korban yang masih harus menjalani rawat inap adalah Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani. Saat menjenguk korban, Ganjar sempat mengobrol dengan korban Slamet Andono. Sedangkan Arif Diva tengah tertidur saat Ganjar datang.

"Dari tujuh orang yang mengalami (penganiayaan), ada dua yang masih dirawat. Satu (korban) saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara,” kata Ganjar seusai menjenguk korban.

Dari cerita korban, kata Ganjar, pendukungnya itu selain dihajar di tengah jalan raya, juga sempat diseret ke dalam posko di dalam markas. Di posko itu, relawan Ganjar-Mahfud tersebut sempat pula dianiaya dan dipukuli oleh oknum prajurit yang masih berseragam lemgkap.

Baca Juga: Kelemahan Anies, Prabowo, Ganjar Pakai Chat GPT OpenAI, Ini Caranya

“Mendengarkan cerita dari dia (korban), jadi kejadiannya lagi berhenti di lampu merah, tiba-tiba dipukul. Dia (korban) ada yang ditarik ke dalam (pos) dipukuli mereka yang berseragam,” imbuh Ganjar.

Mantan Gubernur Jateng dua periode itu menegaskan, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua piahk, tidak boleh ada lagi kekerasan dan main hakim sendiri. Terlebih, hal itu dilakukan oleh aparatus negara.

Dikatakan, jika memang ada warga atau pendukung pasangan calon yang melanggar aturan misalnya, maka serahkan kepada pihak yang berwenang untuk menindak. Siapapun, kata dia, tidak boleh semena-menan dengan mengatasnamakan apapun.

“Enggak boleh cerita main hakim sendiri. Harus bisa diingatkan, siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu dan kami konunikasi,” tegasnya Ganjar.

Baca Juga: Cara Anies, Prabowo, Ganjar Selesaikan Masalah di Papua

Terkait kondisi korban, Ganjar sempat berdiskusi dengan pihak rumah sakit. Menurutnya, kondisi dari Slamet Andono dan Arif Diva yang menjadi korban penganiayaan sudah berangsur membaik.

“Hasil pemeriksaan dokter baik dan bagus ya, tidak ada gegar otak. Tulang tengkoraknya bagus, terus kemudian otaknya bagus, satu memar patah gigi,” jelas Ganjar.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah relawan Ganjar-Mahfud dianiaya oleh oknum TNI di jalan raya yang berada di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023). Video dari rekaman CCTV aksi pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud viral di media sosial.

Dalam video tampak relawan dicegat sejumlah oknum TNI di tengah jalan raya. Tak lama setelahnya, para pelaku langsung melakukan pengeroyokan dan menyeret korban.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x