5 Penilaian Kemenag Ri Soal MTQ ke-30 se Tanah Papua di Timika, Singgung Papua Tuan Rumah MTQ Nasional

- 29 Juni 2024, 19:39 WIB
Suasana hari ketiga MTQ ke-30 se Tanah Papua di Timika, pada Rabu, 27 Juni 2024
Suasana hari ketiga MTQ ke-30 se Tanah Papua di Timika, pada Rabu, 27 Juni 2024 /Muhammad Rafiq/dok.lptqpapua

SUARA JAYAPURA - Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi se-Tanah Papua mendapatkan penilaian polisitif dari Ahmad Husni Ismail, Analis Ahli Muda pada Seksi Bina Qori dan Hafidz al-Qur'an, Sub Direktorat Lembaga Tilawah dan Musabaqah al-Qur'an dan al-Hadist, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.

MTQ ke-30 ini diselenggarakan di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada 20-30 Juni 2024.

Husni datang mengunjungi lokasi penyelenggaraan MTQ ke-30 dan memberikan beberapa penilaian positif. Berikut ini suarajayapura.com merangkum untuk anda. 

Baca Juga: Usulan Papua Tuan Rumah MTQ Nasional, Kemenag: Kenapa Tidak?

1. Venue di Atas Standar Provinsi

Husni menilai veneu MTQ ke-30 di Timika sudah di atas standar provinsi, tampak memadai dan areanya cukup luas. 

"Menurut saya, venue sudah di atas standar provinsi. Area fahmil sangat memadai, dengan area yang luas. Penonton, dewan juri, dan peserta berada di daerah yang terpisah sehingga tidak saling mengganggu. Penonton sangat menikmati bagaimana peserta mengikuti lomba, dan ini direspon dengan baik serta membuat antusiasme yang luar biasa," jelasnya. 

2. Desain arena utama

Desain arena utama MTQ ke-30 mendapat apresiasi dari Kemenag, level provinsi terasa seperti MTQ nasional saja. 

"Betul juga jika dikatakan MTQ provinsi ini terasa seperti MTQ nasional. Kadang memang banyak provinsi mampu mengalahkan venue yang ada di nasional, apalagi jika daerah memiliki kemampuan perekonomian, tenaga handal, SDM yang sangat baik, dan dukungan pemerintah daerah," jelas Husni. 

Baca Juga: Begini Kualitas Karya Peserta Musabaqah Khattil Qur'an MTQ ke-30 di Timika, Papua Tatap Level Nasional

3. Keren dan Heboh

Satu hal yang menarik dari penyelenggaraan MTQ ke-30 ini, ungkap Husni, keren dan heboh karena dihadiri oleh para penjabat gubernur se-Tanah Papua dai dua diwakili. Hal ini menunjukkan bahwa ajang ini benar-benar dapat memperkuat persatuan antar elemen di Papua.

"MTQ terkeren dan terheboh karena acara pembukaannya saja dihadiri oleh penjabat gubernur (se-Tanah Papua). Luar biasa, kan? Menurut saya, hikmah MTQ ini adalah membawa nikmat dan menyuburkan persatuan di antara kita," ungkapnya. 

4. Menyatu dalam Persaudaraan

Husni menilai di MTQ ke-30 di Timika tidak lagi sekat-sekat, tetap dapat menyatu dalam persaudaraan, kesetiakawanan, dan suasana interaksi sesama.

Ia mengingatkan bahwa memang seharusnya ada rasa persaudaraan dalam MTQ, tidak ada perselisihan dan satu sama lain saling berinteraksi. 

"Memang kita bersaudara, satu rumpun, satu keturunan Adam. Tidak ada yang kita perselisihkan, dan tidak ada yang lebih mulia di antara kita kecuali yang paling baik berinteraksi dengan sesama," katanya. 

Baca Juga: Hari Ketiga MTQ ke-30 di Timika: Dewan Hakim Nilai Penampilan Peserta MSQ Baik, Tapi

5. Didukung Masyarakat Papua

Ahmad Husni Ismail juga mengungkapkan kegembiraannya atas terselenggaranya MTQ ini. Sebab, kali ini didukung masyarakat, sehingga dapat memperkuat syiar serta persaudaraan.

"Sangat penting bagi masyarakat, tokoh pemerintah, dan semua pihak untuk bahu membahu mendukung terselenggaranya acara ini, serta membangun suasana persaudaraan yang luar biasa. Itulah yang kita harapkan untuk masa mendatang. Diharapkan MTQ memberi andil dalam membangun semua itu dan mengurangi konflik antar kelompok di masa depan, karena kita satu Indonesia," ungkapnya.

Dalam kunjungannya ini, ia juga menanggapi soal usulan Bupati Mimika Johannes Rettob soal papua jadi tuan rumah MTQ Nasional. 

Menurutnya, kunjungannya ini akan menjadi laporan untuk dipertimbangkan layak atau tidak menjadi tuan rumah pada level nasional.***

 

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah