Hari Ketiga MTQ ke-30 di Timika: Dewan Hakim Nilai Penampilan Peserta MSQ Baik, Tapi

- 27 Juni 2024, 13:17 WIB
Suasana hari ketiga MTQ ke-30 se Tanah Papua di Timika, pada Rabu, 27 Juni 2024
Suasana hari ketiga MTQ ke-30 se Tanah Papua di Timika, pada Rabu, 27 Juni 2024 /Muhammad Rafiq/dok.lptqpapua

 

SUARA JAYAPURA - Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 tingkat Provinsi se-Tanah Papua telah melewati hari ketiga dan berjalan dengan lancar.

Acara ini sukses menyelenggarakan berbagai cabang lomba dengan partisipasi dan keantusiasan dari para peserta.

Hal ini dikatakan Koordinator Musabaqah MTQ XXX tingkat Provinsi se-Tanah Papua, Musriadi pada Rabu, 26 Juni 2024 di arena utama kompleks Gedung Eme Neme Yauware, Timika.  

Baca Juga: Alhamdulillah, Tuan Rumah MTQ 2025 Diputuskan di Merauke Papua Selatan

"Alhamdulillah, pelaksanaan MTQ XXX ini telah berjalan dengan baik," ujarnya. 

Cabang MSQ Masuk Tahap Final

Musriadi mengatakan untuk cabang lomba Syahril Qur'an sudah masuk dalam final, baik putra maupun putri. 

"Untuk lomba Syarhil Qur’an, penyisihannya sudah terlaksana dan tadi malam Selasa malam, 25 Juni 2024, kami telah mengumumkan peserta yang masuk final, baik putra maupun putri," ujarnya.

Ketua Dewan Hakim Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) Syaiful Muhyidin mengapresiasi performa retorika peserta MSQ yang sudah cukup baik, tetapi mencatat beberapa peserta masih menggunakan gaya bicara berlebihan yang sudah tidak relevan. 

Baca Juga: MTQ ke-30 se Tanah Papua di Mimika, Pj Gubernur Papua: Momentum Perkuat Persatuan

"Peraturan baru untuk MSQ di tahun 2023 melarang gaya bicara yang berlebihan. Namun, saya masih melihat beberapa peserta yang menggunakan gaya bicara tersebut," ujarnya. 

Ia menilai meskipun rata-rata penyampaian para peserta sudah bagus dan layak untuk ke tingkat nasional, masih ada beberapa kekurangan dalam pendampingan dari pembimbing. 

"Para pembimbing kurang mengenal teks yang digunakan. Misalnya, dalam bagian terjemah dan isi, ada susunan yang harus diikuti seperti pembukaan, latar belakang, pembahasan, dan analisis. Namun, beberapa peserta tidak dapat menyusun bagian-bagian ini dengan baik," kata Syaiful.  

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua ini juga menyoroti masalah plagiarisme yang masih terjadi di kalangan peserta.

"Masih banyak peserta yang hanya melakukan copy-paste. Seharusnya, mereka menghasilkan karya yang orisinal dan kreatif. Data otentik harus terbarukan dan kontekstual," tambahnya.***

Editor: Muhammad Rafiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah