Panglima TNI Ungkap Punya Segalanya untuk Menyerang KKB Papua, Tapi...

5 April 2023, 19:26 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono /Media Kupang

SUARA JAYAPURA - Upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya masih terus dilakukan. 

Namun hingga saat ini belum ada kabar menggembirakan hasil melalui pendekatan persuasif.

Di tengah upaya itu, muncul desakan agar TNI melakukan tindakan militer demi bisa menyelamatkan pilot Susi Air dan menangkap KKB dan pimpinannya. 

Baca Juga: Daftar Organisasi yang Bakal Jemput Anas Urbaningrum di Lapas Sukamiskin Bandung

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pihaknya memiliki personel dan peralatan militer yang lengkap. 

Namun, ia tidak menginginkan cara-cara militer dilakukan karena hanya mengancam keselamatan sang pilot dan masyarakat. 

"Kalau saya menggunakan operasi militer juga bisa, menyerang secara militer. Saya punya alat, punya prajurit yang profesional untuk itu, tapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti," ujarnya di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta pada Rabu, 5 April 2023.

Baca Juga: Kumpulan Kutipan Anas Urbaningrum yang Penuh Makna, Cocok Jadi Status di Media Sosial 

"Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, 'nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini'," tambahnya. 

Meski tetap mengutamakan pendekatan persuasif, Yudo mengaku optimis pilot Susi Air yang disandera KKB bisa dibebaskan dengan selamat.

"Insyaallah optimis. Ya, optimis," ujarnya.

Pendekatan persuasif dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.

Baca Juga: Isi Surat Anas Urbaningrum yang Ditulis Jelang Bebas, 'Sengkuni' Bisa Apa?

Yudo mengungkapkan bahwa tokoh masyarakat dan Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta TNI bersabar dan tidak melancarkan operasi militer.

"Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita," katanya.

Tidak Tenggang Waktu

Yudo menyebut tidak ada tenggang waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air.

Menurutnya, penyanderaan tersebut berbeda dengan kasus lain sehingga upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

"Kami targetnya adalah mereka (pilot Susi Air) bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang terdampak menjadi korban," ujarnya, dikutip suarajayapura.com dari Antara.

Baca Juga: Pernah Sunat Vonis Anas Urbaningrum, Profil Hakim Agung Sunarto yang Dilantik Jokowi Hari Ini

Sebelumnya, Kapten Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa, 7 April 2023 

Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat milik maskapai Susi Air tersebut.***

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Terkini

Terpopuler