Ribuan Umat Kristen di Papua, Hadiri KKR Tuk Pilkada Damai, Digelar Polda Papua

- 29 Juni 2024, 05:59 WIB
Ribuan Umat Kristen di Papua, Hadiri KKR Tuk Pilkada Damai, Digelar Polda Papua
Ribuan Umat Kristen di Papua, Hadiri KKR Tuk Pilkada Damai, Digelar Polda Papua /Richard /Suara Jayapura.Com

SUARA JAYAPURA - Ribuan umat Kristen di Papua, menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar Polda Papua tuk Pilkada Damai di Tanah Papua 2024, di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat, 28 Juni 2024 petang.

KKR tersebut, mengambil tema "Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua".

KKR semakin lengkap dengan siraman rohani yang dibawakan oleh Pastor Jhon Bunay PR dan PS Debby Basjir.

Baca Juga: Melalui KKR, Kapolda Papua: Perlunya Melibatkan Tuhan, Tuk Pilkada Damai di Papua

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Derek Fakhiri, S.I.K, dalam sambutannya mengatakan, pentingnya campur tangan Tuhan, dalam menciptakan Pilkada yang aman damai di Tanah Papua.

"Dengan luas wilayah yang sungguh besar, Polri tidak dapat bekerja sendiri, kita perlu campur tangan Tuhan, oleh karena itu kami mengajak FKUB untuk membuat acara yang menggugah hati masyarakat di Papua melalui kegiatan KKR ini," kata Irjen Fakhiri.

Ia berharap KKR ini tidak hanya dilakukan saat jelang Pilkada, tetapi seterusnya akan menjadi budaya Polda Papua, dalam rangka menjaga keamanan ketertiban masyarakat di tanah Papua.

"Saya percaya jika kita rajin bermazmur, memuliakan Tuhan seperti Daud, maka yakinlah sesuai iman percaya kita bahwa Tuhan telah hadir, dan tanah Papua ini akan selalu dijaga oleh Tuhan," yakinnya.

Baca Juga: Ribuan Umat Muslim di Papua Hadiri Tabligh Akbar Tuk Pilkada Damai, Digelar Polda Papua

Dengan latar belakang agama yang berbeda, Irjen Fakhiri mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berdoa bersama. "Agar Tuhan Allah yang tunggal, bisa hadir memimpin Provinsi Papua dengan 9 Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pilkada tahun 2024, dari awal, pertengahan hingga akhir," ucapnya.

"Mari kita bersama sama jaga tanah ini, jangan sampai ada yang ikut ikutan dalam kegiatan yang justru mengganggu keamanan ketertiban. Apabila ada mari kita tegur bersama sama, karena itulah tugas kita bersama," imbau Fakhiri.

"Dari tempat ini kita hadirkan berita kasih, berita bahagia, berita kebenaran serta berita damai kepada seluruh masyarakat, sehingga semua mempunyai hati dan pikiran yang baik sesuai dengan ajaran firman Tuhan," sambung Irjen Fakhiri.

Sementara itu, Ketua Panitia Pdt Lipiyus Biniluk yang juga Ketua FKUB Papua mengatakan, atensi pemilukada kali ini lebih berbeda dengan Pileg/Pilpres kemarin, karena tingkat kerawanannya lebih tinggi (potensi konflik di masyarakat lebih besar,red)

"Pilkada masalah serius, oleh sebab kita butuh campur tangan Tuhan agar pelaksanaan bisa berjalan dengan aman damai. Oleh karena itu kita bawa kepada Tuhan dalam doa dan berpuasa dan ini FKUB sudah lakukan," ucapnya.

Bahwa siapapun yang menjadi pemenang dalam pemilukada, mendapatkan kursi sebagai orang nomor satu untuk memimpin daerahnya itu betul betul adalah pilihan Tuhan.

"Jadi kita berdoa dan berpuasa agar yang terpilih itu adalah pilihan dan rancangan Tuhan siapapun orangnya, dan bukan pemimpin dari golongan tertentu," tegas Lipiyus.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kapolda Papua dan jajaran yang sudah menggelar ibadah KKR tidak hanya di Jayapura tapi juga di daerah DOB seperti Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.

"Ibadah ini sangat luarbiasa, dengan beribadah baik itu Tabligh Akbar dan hari ini KKR, ini menembus perbedaan, kita harus selalu berpikir positif dan mendukung hal yang baik," ucapnya.

Pendeta Lipiyus juga mengingatkan untuk tetap menjaga persatuan, jangan ada perselisihan hingga terjadi perpecahan antar umat beragama hanya karea beda pilihan calon dalam kontestasi Pilkada.

"Terima kasih bapak Kapolda yang mempunyai jiwa besar hingga menfasilitasi untuk melakukan kegiatan ini dengan doa dan puasa," ucapnya.

Pastor Jhon Bunay, Pr dalam kuotbahnya meminta seluruh masyarakat Papua untuk bersatu dan tidak boleh tercerai berai hanya karena mmeilih pemimpin baik gubernur, walikota maupun bupati 5 tahun ke depan.

“Kasih harus menjadi dasar atau landasan dalam melakukan segala sesuatu, agar apa yang dilakukan benar-benar sesuai kehendak Tuhan,” kata Bunay.

Bunay menegaskan apapun agama, ras, suku bangsa, jabatan dan peran, kita adalah sama di mata Tuhan.

“Hidup yang Tuhan pinjamkan ini, kita saling mengasihi, kita akan membawa damai di antara kita supaya Pilkada 2024 jangan di nodai kebersamaan kita, sebab hidup kita ada batasnya (sementara),” tegasnya.

KKR kemudian ditutup dengan doa bersama dari perwakilan lima agama dan deklarasi Pilkada Damai.

Untuk diketahui, berlangsungnya KKR tersebut, diselenggarakan atas kerjasama Polda Papua dan FKUB Papua.***

Editor: Richard Mayor


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah